Jumat, 28 September 2012

materi bab 2


Struktur Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
A.   Jaringan pada tumbuhan
1.     Jaringan pada tumbuhan
a.      Jaringan Meristem
Merupakan jaringan yang masih aktif membelah dan belum mengalami deferensiasi.
Berdasarkan asalnya :
-          Meristem Primer : jaringan muda yang berasal dari perkembangan sel – sel embrionik.
-          Meristem Skunder : jaringan dewasa yang terhenti pertumbuhannya.
Berdasarkan letaknya :
-         Meristem apikal/ujung : menghasilkan pemanjangan akar dan batang tumbuhan sehingga tanaman bertambah tinggi.
-         Meristem interkalar/antara : terdapat diantara jaringn dewasa dan terdapat di pangkal ruas batang.
-          Meristem lateral/samping : terdapat sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.
b.      Jaringan Dewasa
1)      Jaringan Pelindung
-          Jaringan Epidermis : jaringan yang terletak diluar dan menutupi permukaan tubuh tumbuhan.
1)      Stomata/mulut daun : berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
2)      Trikomata : mengurangi penguapan, melindungi dari predator, meneruskan rangsang, dan membantu penyerbukan bunga.
-          Jaringan Gabus : pengganti epdermis. Karena setelah batang tumbuh membesar, epidermis terdesak kemudian terpecah dan digantikan oleh jaringan gabus.
2)      Jaringan Dasar (Parenkim)
Terletak hampir disemua tumbuhan.
Ciri – ciri : letak sel – sel renggang, dinding sel tipis dan mempunyai vakuola yang besar, berbentuk segi banyak.
·         Parenkim asimilasi : memproduksi zat – zat makanan melalui proses fotosintesis karena mengandung klorofil.
·         Parenkim pengangkut : parenkim yang terletak disekitar jaringan pengangkut (floem, xylem)
·         Parenkim penimbun : menyimpan makanan cadangan seperti, gula, tepung, lemak dan protein.
·         Parenkim air : menyimpan air.
·         Parenkim udara : berfungsi menyimpan udara.
3)      Jaringan Penguat (mekanik)
·         Jaringan kolenkim
Ciri – ciri : tersusun dari sel- sel hidup, dinding selnya tidak mengandung lignin, penguat utama organ – organ tumbuhan  yang masih aktif mengadakan pertumbuhan.
Berdasarkan letak dan bentuknya : kolenkim anguler (kolenkim sudut). Kolenkim lamerlar (kolenkim papan), kolenkim tubular (lakunar).
·         Jaringan sklerenkim
Ciri – ciri : dinding sel sekunder yang tebal dan terdiri atas lignin, hanya terdapat pada tumbuhan. Tediri atas sel – sel yang mati dengan dinding sel tebal, terdiri atas serabut sklerenkim (benang panjang dalam berkas pengangkut) dan sklereid (sel batu).
4)      Jaringan Pengangkut
·         Xylem : mengangkit air dan unsur hara dari akar kedaun..
a.      Unsur trakea : unsur yang berperan dalam pengangkutan air dan zat terlarut didalamnya.
b.      Serabut xylem : sel panjang dengan dinding sekunder yang biasanya berlignin.
c.       Parenkim xylem : tersusun atas sel – sel yang masih hidup.
·         Floem : mengangkut dan mengedarkan zat – zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan.
a.      Sel lapis memiliki bentuk sperti tabung dengan ujung yang berlubang – lubang.
b.      Sel pengiring : deretan sel yang hidup dan menyerupai sel –sel parenkim.
c.       Sel albumin terletak didekat sel tapis yang merupakan sel parenkim kaya akan zat albumin.
d.      Parenkim floem, merupakan parenkim yang terletak di bagian buluh tapis.
e.      Serabut floem berbentuk panjang dan ujung – ujungnya saling berhimpitan.

2.     Pengangkutan pada Tumbuhan
a.      Proses pengangkutan ekstravaskular
Proses penganghkutan diluar pembuluh angkut.
-          Transportasi simplas : rambut akar – parenkim korteks – endodermis – periskel – silinder pusat – xylem.
-          Transportasi apoplas : pengangkutan air dan zat terlarut didalamnya melalui ruang antar sel.
b.      Proses pengangkutan intravaskular
Proses pengangkutan zat melalui berkas pembuluh.
Xylem akar – xylem batang – xylem tangkai daun – xylem tulang daun – mesofil.
B.   Organ Pada Tumbuhan
a.      Akar
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
-           Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
-           Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
-  Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
-  Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
-  Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
b.      Batang
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
Jaringan Batang
Jaringan Batang

1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

c.       Daun
anatomi-daun
anatomi-daun
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1.      Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2.       Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3.      Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias. Melihat bunga adalah refreshing mata paling menarik untuk menyegarkan

Morfologi bunga

Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik (stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi, 7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum), 11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga). ç”» Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
  • Kelopak bunga atau calyx;
  • Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
  • Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
  • Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.


Senin, 24 September 2012

STRUKTUR SEL


Struktur Sel
A.    Struktur dan fungsi bagian - bagian sel
1.      Struktur Sel Prokariotik
Yaitu sel yang tidak memiliki Nukleus. Contoh : Ganggang Biru dan Bakteri
a.      Dinding Sel           : sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh
b.   Membran Plasma: sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan              sekitarnya.
c.       Sitoplasma           : sebagai penghasil energi.

2.      Struktur Sel Eukariotik
Sel yang sudah memiliki membran inti dan sistem endomembran.
Terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.
a.        Membran Plasma 
Bersifat semi permeabel : hanya dapat dilalui molekul – molekul tertentu.
Berfungsi : melindungi sel, mengatur keluar masuknya berbagai zat, dan sebagai reseptor rangsang dari luar.
b.        Sitoplasma
Cairan sel yang berada diluar membran inti.
Berfungsi : sitoplasma sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi metabolisme.
d.      Organel – organel sel
Penyusun :
1)      Inti sel (Nukleus)
Sebagai pengatur pembelahan sel, pengendali seluruh kegiatan sel, dan pembawa informasi
2)      Retikulim Endoplasma
a)      Menyintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dam RE halus)
b)      Menampung proteinyang disintesis oleh ribosom (RE kasar)
c)      Transportasi molekul – molekul (RE kasar dan RE halus)
d)      Menetralkan racun (detoksifikasi)
3)      Ribosom
Menyintesis protein
4)      Kompleks golgi
a)      Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin
b)      Membentuk membran plasma
c)      Membentuk kantong sekresi
d)      Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom
5)      Lisosom/Kantong sekresi
a)      Melakukan pencernaan intra sel
b)      Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, misalnya sel yang tidak berfungsi lagi
c)      Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel
d)      Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan membebaskan isi lisosom kedalam sel
6)      Badan Mikro
Periksosom : berperan dalam penguraian lemak menjadi karbohidrat dan penguraian purin dalam sel.
Glikososom : berperan dalam metabolisme asam lemak dan sebagai tempat terjadinya glioksilat.
7)      Mitokondria
Berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi seluler.
Terdapat 2 membran : membran dalam dan luar.
Krista : membran dalam yang membentuk tonjolan- tonjolan. Berfungsi memperluas permukaan agar penyerapan oksigen lebih efektif.
Matriks : ruangan dalam mitokondria yang berisi cairan.

B.   Perbedaan sel hewan dan Sel Tumbuhan
1.     Struktur sel Tumbuhan

a.      Dinding sel
Berfungsi sebagai penyokong dan pelindung selaput plasma serta memelihara keseimbangan sel dari tekanan.
Diantara dua dinding sel yang berdekatan dihubungkan dengan saluran yang disebut PLASMODESMATA.
b.      Vakuola
Menyimpan cadangan bahan – bahan makanan, penentu rasa, dan bau tanaman.
c.       Plastida
a)      Klorplas
Tersusun dari memban luar (berfungsi mengatur keluar dan masuknya zat) dan membran dalam (menyimoan cairan kloroplas yang disebut stroma). Membran dalam melipat kearah dalam dan membentuk lembaran – lembaran yang disebut TILAKOID. Tilakoid – tilakoid yang bertumpukan disebut GRANA.
b)      Kromoplas
Plastida yang mengandung pigmen nonpotosintetik.
c)      Leukloplas
Plastida yang tidak berwarna.

2.     Struktur Sel Hewan
Sel hewan memiliki 2 sentriol dalam sentrosom yang berperan dalam pembelahan sel, tiap tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang – benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.
a. Transpor pasif
1) Difusi
a) Difusi sederhana
b) Difusi terbantu
2) Osmosis
b. Transpor aktif
1) Pompa natrium-kalium
2) Endositiosis dan eksositosis